Selasa, 09 November 2010

KAMEN RIDER DICKADE ! (eps 5)

Sebelumnya di Kamen Rider Dickade :
"Temuin gue dan lawan gue dialam mimpi, DICKADE !"


"Iya, jadi dari kemaren gue dihantui sama sosok rider aneh yang dikelilingin api gitu ji, topengnya kayak wajan tapi, dia bilang mau bunuh gue dimimpi, nah itu apa maksudnya ya ji?" kata Dicka.

"Menurut info yang gue baca dari google, dia itu rider yang paling kuat dialam mimpi dick,jadi konon katanya dulu ada salah satu rider yang mati secara mnegenaskan karna pas dia lagi tidur, dia bantai didalam mimpi, katanya juga kekuatan si rider itu sama sekali gak bisa digunain dimimpinya" Panji coba memperjelas.
"Apa ada cara buat ngalahin dia lagi, sama kayak Dicka ngalahin Rider Melayu itu ji?" Tanya Danty.

"Intinya aja gini, lo harus tidur, terus kan lo mimpi, nah pas lo mimpi lo harus tidur lagi buat bisa ketemu dia, intinya mimpi dari alam mimpi lo." Jelas Panji.
Setelah 3 hari, mereka bertemu kembali dirumah Danty, kebetulan rumahnya kosong, bokap nyokapnya lagi pulang kampung ke Pandeglang menghadiri pemotongan pita untuk gedung baru DPRD disana.

"Oke dick, gimana lo udah siap? Udah mikirin background apa buat mimpi tingkat - 1 lo?" tanya Panji.

"Udah,selooow" Jawab Dicka santai.

"Sip, jadi gini, Gue bakalan kasih lo alat ini buat bisa mantau mimpi lo dari laptop gue" kata Panji sambil menyerahkan alat seperti penutup mata.


Dicka memakai kacamatanya dan dengan sekejap dia pun tertidur. Sementara Panji sama Danty memantaunya dari laptop.

"APA-APAAAN NIH?! KOK ADA MIYABI? ADA SORA AOI, ADA MEGAN FOX MAKE BIKINI?! " Teriak Panji, shock.

"ANAK TOLOL ITU, JANGAN-JANGAN DIA NGESET BACKGROUND MIMPINYA MIMPI BASAH ! DASAR IDIOOOOT ! ! !" Teriak Danty, menggelegar !
Dicka memejamkan matanya dan dia pun mengalami perjalanan menuju alam mimpi ke -2, dimana sang rider misterius itu sudah menunggunya. Begitu dia sampai, dunia di alam mimpi ini sangat gelap, hanya ada bangunan tua yang dikelilingi api, persis seperti penampakkan sosok rider itu dimimpi - mimpi Dicka. Dicka mengecek sekeliling bangunan tua itu, lalu tiba- tiba ada suara jejak kaki yang mendekat kearahnya.

"Finally, lo dateng juga Dickade.Welcome to Outworld" kata sosok Rider misterius itu.


"HAHAHAHAHA, Kalo gitu lo akan mati mengenaskan ditempat ini Dickade."

"Dan lo akan mati menggemaskan rider wajan bekas."

"HENSHIN ! ! !"


Panji mulai cemas dari balik laptopnya, dia heran dengan wujud Dickade yang gak biasanya, seingat dia dulu sebelum Dickade tewas, dia berwujud seperti ini, dengan kata lain, ini adalah wujud terlemah dari Dickade.

**********
"DIE" KADE !

"Apa yang bisa lo lakuin dengan wujud seperti itu, Dickade? HAHAHAHAHAHA"

"Apa yang bisa lo perbuat dengan tampang yang mirip panci bekas itu rider aneh? HAHAHAHAHA"

"Kurang ajar, nama gue adalah Kamen Rider Dreamwaver penguasa alam mimpi"

"Cih, perduli amat, kenalin nama gue Kamen Rider Dickade penguasa alam mimpi basah"


"Lawan Rider kayak lo cuma bikin jantung gue kumat, gimana kalo kita ribut aje sekarang, Dickade?"

"Hahahaha, ini aja baru adu bacot, lo udah nyerah, gimana kalo ribut, lo pikir gue berani?!"

Dickade dengan ke-sok beraniannya mencoba berpikir, harus dengan cara apa dia lawan Dreamwaver ini, gak mungkin dia bisa dengan gampang nyerang kayak waktu lawan Apoy dulu. Dengan wujud culun kayak gini dia gak cuma mengalami penurunan kekuatan, tapi juga mengalami krisis pede yang akut.

"Sial, apa yang harus gue lakukan sekarang, gimana cara mancing dia ke alam mimpi yang pertama" Kata Dickade didalam hatinya.

"Mau sampe kapan kita berpandang-pandangan gini Dickade?"

"Oiya, ayo berantem, sini maju luh"

"Bersiaplaaaah"



"Yoooossssshhhh, maju lo !"


Dreamwaver berlari menyerang Dickade, begitupun Dickade, cuma bedanya Dickade berlari buat menghindari serangan Dreamwaver (seperti biasa) Tendangan telak mengenai punggung Dickade, dia terjatuh, bangkit lagi, lari lagi, ditendang lagi, jatuh lagi, bangkit lagi, lari lagi, begitu terus sampe 10 menit. Semua serangan Dreamwaver selalu mengenai tiap anggota tubuh Dickade tanpa bisa dihindari. Panji yang menyaksikan pertarungan dari laptop menutup matanya dengan kedua tangannya, dia gak tega liat Dickade disiksa pelan-pelan kayak begini. Sementara Danty, dari tadi fokus liat pertarungan sambil makan popcorn.

"Eh Ji, itu kira-kira laki gue gak apa-apa dipukul-pukul kayak gitu?" Tanya Danty.

"Menurut lo ?! Lagian sempet-sempetnya lo makan popcorn dengan santai, itu liat nyawa laki lo terancam" Bentak Panji, sewot.

"Tapi seru, Ji, seneng dah gue liat berantem gini, kita udah kayak lagi nonton film dibioskop"

"Bantu gue mikir gimana caranya supaya Dicka bisa menang, cepet mikir."

Panji meminta tolong pada orang yang salah, Danty akhirnya cuma berenti makan popcorn, dan bengong, yak cuma bengong, pikirannya kosong.

Sementara di arena pertarungan, Dickade jatuh lemas tak berdaya, jagoan kita yang satu ini benar-benar gak bisa bales satu pukulanpun kepada Dreamwaver.


"Siaaaall, gue bisa mati disini, gue harus melakukan sesuatu, gue gak boleh mati, utang gue banyak banget"

"Dickaaa, bertahan, jangan sampe lo mati disana" Teriak Panji dari Headphone.

"Emangnya kenapa?"

"Kalo lo sampe mati, postingan blog ini bakalan selesai !"

"Bener Yank, kita bisa gak eksis lagi nanti, ayooo semangaaat, gue gak yakin lo bisa Yank"

"Hosh.. Hosh.. Hosh.. Gue didukung sama orang-orang idiot ternyata, perjuangan gue sia-sia"

Belom sempet Dickade bangkit Dreamwaver nyerang dia lagi dengan bengis, dan tanpa ampun. Sementara Dickade cuma bisa menangkis semua serangan walau sebagian mengenai kepala, badan, kaki, okee semuanya kena, dia nangkisnya gak bener.



"Aaaaaaahhhhhh, Tuhaaaaaaaaannnn, Sakiiiitttt, apa yang harus hamba lakukaaaan?"

"Hahahahaha, apa yang lo lakuin Dickade? Jadi sandsack gue bukan? Gak ada perlawanan yang berarti dari lo, ternyata cuma segini aja kekuatan Rider legendaris itu, hahahahaha"

"Waktu lawan Apoy gue juga kayak gini, tapi gue bisa lakuin Rider Kick buat bantai dia, kalo disini sama sekali gue gak bisa apa-apa, damn. Gue harus apa ini?" katanya didalam hati.

"Sekarang adalah saatnya mengakhiri kehidupan lo didunia ini Dickade, bersiaplah terima serangan terakhir gue."

Dreamwaver memasang kuda-kuda langit jadi gelap, lalu tiba-tiba muncul seekor ular naga panjangnya dibelakang kuda-kuda Dreamwaver, disertai beberapa percikkan petir yang menjadi background. Sementara Dickade cuma bisa tercengang melihat aksi yang dilakukan Dreamwaver.


"Bahaya, ini dia finishing move dari Rider itu, Dicka bisa tewas Dan, apa yang mestinya kita lakukan?" Tanya Panji ke Danty yang dari tadi menyimak pertarungan tersebut.

"Wooow, sumpah Rider itu kereeeeen bangeeeeetzzzzz" Kata Danty.

Panji menoleh kearah Danty 2 menit, lalu menatap layar laptop memandang Dicka 3 menit, malang sekali Dicka hidupnya gak ada yang perduliin, pacarnya aja autis begitu, dia benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa, dan tanpa tanda tangan.

"Dicka, buruan kabur Dicka, lo bisa mati disana" teriak Panji.

"TERLAMBAAT UNTUK LARI, TERIMA INI DICKADEEEE HEAAAAAAA ! ! !"



Jegeeeeerrr.... Bledaaaarrrr... Teretektektek.. Blegeeeeeeeeem...


Setelah ledakkan yang hebat itu jagoan kita lenyap bersama asap tebal yang perlahan menghilang, wujud Dickade hilang tanpa jejak, mengubur semua indah kenangan (halah!) Dan Dreamwaver berdiri dengan gagahnya setelah melakukan serangan pembunuh.


"Hahahahaha, lo adalah korban ke-25, Dickade. Dan sejauh ini belom ada yang bisa ngalahin gue di dunia mimpi.

"Diiiiiccckaaaaaaaaaaaaaaaaa ! ! ! !" Teriak Danty sambil meneteskan air mata dan diiringi backsound lagu Dygta yang judulnya KKSK ( FYI : Bisa download lagunya di indowebster kok)

Danty begitu shock harus mengetahui bahwa Dicka berhasil dikalahkan dan gak akan kembali lagi kedunia nyata. Walau Danty kasar, cuek, dan masa bodo, ternyata dia adalah orang yang paling kehilangan. Panji menutup mukanya dengan centong, eh maksudnya dengan kedua tangan, dia bingung apa yang harus dia perbuat. Suasana dirumah Danty hening, cuma isak tangis yang mendalam dari raga Danty.

"Gue, gue gak bisa kehilangan Dicka, gak bisa. Hiks. Hiks." Omongan Danty memecahkan kesunyian.

"Gue, gue harus bales dendam, harus.." Kata Panji sambil mengepalkan tangannya. "Dan lo pegang kendali dan pantau ya, gue mau kedunia Rider itu, kedunia mimpi balesin dendam Dicka" Kata Panji.

"Gue ikut ! Gue juga mau bales dendam !" Saut Danty.

"Jangan, lo harus pantau alat ini, kalo gak gue gak bisa keluar nanti"

"Oke deh, tolong balesin dendam gue kedia yaa"

"Trust me ! Gue harus tidur dulu"

Panji memutuskan buat bales dendam ke Dreamwaver, dan memilih bermain-main kekandang singa, dia benar-benar nekat, cuma mati lampu yang bisa menghalangi niatnya (iyalah kalo mati lampu, laptop juga mati) Dia mengambil satu alat kayak yang dipake Dicka, kemudian pergi tidur.
"Boy, bagus juga tadi finishing move lo" Kata Panji kepada Dreamwaver.

"Thanks, man. Siapa lo?"

"Gue Kamen Rider Sagito."

"Oh jadi lo yang bikin si Dickade bangkit lagi?"

"Yap, gue juga gak akan menyangka kalo Dickade mati ditangan Rider kayak lo"

"Hahahahaha, sebentar lagi lo yang bakalan mati Sagito, kekuatan lo gak akan ada apa-apanya disini."

"Cih ! Kita liat aja boy, HENSHIN ! ! !"

"You're gonna Die ! ! !"

Pertarungan gak bisa dielakkan lagi, Sagito mencoba menyerang Dreamwaver bertubi-tubi ada beberapa pukulannya yang masuk kearah kepala dan perut Dreamwaver, sehingga membuat Dreamwaver ambruk.

"Cih, boleh juga kekuatan lo Sagito, sekarang giliran gue beraksi, hiaaaaaaaattt ! ! !"

Dreamwaver balik menyerang sagito cukup dengan 2 kali pukulan, Sagito terpental 2 meter, 2 pukulan Dreamwaver setara dengan 10 pukulan Sagito, Dreamwaver benar-benar kuat didunianya. Sagito bangkit, dan mulai bersiap-siap mengambil ancang-ancang untuk melakukan Rider Kick.

"Terima ini Dreamwaver... Rider..Kick!"



Jegeeeeeeeeeeeeerrrrrr....



Rider Kick Sagito berhasil dihalang oleh kekuatan misterius yang muncul tiba-tiba. Dreamwaverpun selamat dari kematian. Terlihat bayangan misterius dibalik asap.. Kemudian bersuara.

"Sagito, udah gue duga kekuatan Rider Kick lo masih hebat walau ada di dunia mimpinya Dreamwaver. Karna dari itu, gue gak mau prajurit terkuat gue mati ditangan lo.

"Ja.. Jangan-jangan lo Prof.. Prof. Mahmud?!"


"Lo bener Sagito, beliau adalah Kamen Rider Legendaris, Kamen Rider Kelis !" Sambut Dreamwaver.

"Ooooh jadi elo yang namanya Mahmud." Terdengar suara misterius dibelakang Sagito.

Semua orang menoleh, dan suara misterius itu adalah suara Dicka dengan baju yang compang-camping dan sedikit berdarah-darah dibagian keningnya.

"Dick.. Dickaa? Lo masih idup?" Tanya Panji.

"KYAAAAAAAAA LAKI GUE MASIH IDUUUP, HOREEEE BATAL JADI JANDAAAA" Teriak Danty dari laptop.

"Mustahil, gimana caranya lo masih idup, lo itu kena serangan gue dengan telak." Sambut Dreamwaver.

"Kalo kata Adidas, Imposible is gitting" gak ada yang gak mungkin. Gue emang kena serangan naga lo itu, sampe gue kayak gembel gini, sakit sih tapi gak cukup kuat buat bunuh gue."

"Hahahahaha, udah gue duga, Dickade gak akan segampang itu mati, dan tugas lo sekarang jadi dobel Dreamwaver, bunuh mereka berdua."

"Ba.. Baik Prof."

"Hahaha, maju sini lo tukang wafer, gue ada kejutan buat lo" teriak Dicka.



"Bersiaplah kalian"



"Just Bring It !"

Sementara mereka bersiap untuk berkelahi, Prof.Mahmud menghilang dari arena pertempuran. Namun dengan keadaan Dicka yang masih lemah, dia gak bisa Henshin jadi Dickade, Bagaimana kah kedua jagoan kita menghadapi Dreamwaver dialam mimpi ini?

-Bersambung-

My Blog List

Recent Posts

Recent Comments