Senin, 30 Agustus 2010

CERPEN ARIF UNTUK UCHI !



Hey hooo...

senangnya gue hari ini guys..

Sebelumnya gue mau ngucapin terima kasih buat dosen jurusannya Uchi,Jono,Fafa,sama Dilla.Soalnya udah ngasih mereka tugas bikin cerpen.Karna gue punya insting liar yang bagus,gue promosiin aja cerpen-cerpen yang gue punya ke mereka,hasilnya mereka ambil cerpen-cerpen gue itu,hehehe.Senangnya kalo karya kita bisa berguna buat orang lain.

Masih sekitar cerpen,dibawah ini gue mau promosiin cerpen temen 1 grup rap gue si Arif a.k.a Tarman KaJe.Yang juga bikin cerpen buat bantu tugasnya uchi.Cerpen doi penuh entertaint dan realita,coba kalian simak dan baca yaa.Judulnya gue gak tau apa.Soalnya gak dikasih sama dia

*************

Ya langit hari ini tampak muram, entah apa yang bisa aku bayangkan betapa bahagianya hari esok, ya akan tetapi seharusnya besok adalah hari paling bahagia untuk aku dan dwi. Ya,pernikahan kami di langsungkan esok hari tepat tanggal 29 desember 2012. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. dwi mengalami kecelakaan mobil di jalan tol ketika melakukan perjalanan pulang ke sukabumi, siang itu dia baru saja usai rapat bersama atasan kantornya dari luar kota, ya sebelum itu dia menelpon ku .


Aku kangen.“ Katanya. „Kamu kalau hari ini capek, jangan langsung pulang. Nginep aja dulu.“ Ujarku, lalu melanjutkan, „Apalagi kamu nyetir sendiri.“ „Aku gak capek kok. Aku bener-bener kangen sama kamu.“ Dengan suara manja. Jarang sekali Dwi berbicara dengan nada manja seperti ini. Aku pun hanya dapat tersenyum mendengar nada bicaranya, karena dwi termasuk orang “Cool dan tanpa ekspresi” dari pertama awal aku menyatakan cinta untuknya.


„ya udah, kamu hati-hati di jalan.“.


Dan dengan kehendak tuhan pun kecelakaan terjadi.


marah ingin sekali aku marah awalnya pada tuhan, karena rencana yang sudah aku daur ulang bersama dwi, dan keluarga kita berdua seakan terhempas begitu saja, kini sudah minggu ketiga Dwi dirawat di rumah sakit. Ia koma. Dokter telah berbuat semaksimal mungkin. Dan ya walau aku sempat benci terhadap rencana tuhan , toh sekarang tinggal menunggu keajaiban dari Tuhan untuk kesembuhan dwi. Doaku agar Dwi segera sadar tidak pernah putus. Dokter menganjurkanku supaya mengajak Dwi berkomunikasi. Dan berharap agar Dwi bisa mengenal suaraku, lalu sadar. Mungkin itu memang satu-satunya cara yang bisa aku lakukan detik ini, dan entah sampai kapanpun aku selalu berusaha untuk kesembuhan dwi.


Aku mulai mendekatkan kepalaku ke kuping kiri Dwi, dan mulai bercerita, „Kamu ingat bagaimana pertama kali kita ketemu?”


“ Waktu hujan sore-sore di sebuah taman universitas cinta sebut saja itu,” ya sambil tersenyum aku mengatakannya,


“dengan senyum yang menyeringai behel warna warni kamu pamerkan sama aku, kita sama-sama tersenyum lepas seraya berjabat tangan cukup lama, sampai kita ga sadar hujan cukup besar di taman itu, dan belum juga buat kita untuk berpindah tempat.”ujarku melanjutkan


“Ya indah sekali seakan semua menjadi slow motion ya sayang?”


„oh ya aku gak nyangka, beberapa hari setelah kejadian itu, aku ketemu kamu lagi di acara ulangtahun sahabat aku, Radit. Ternyata kamu kenal juga sama Radit? Kamu percaya gak? Aku masih inget kamu pake baju apa malam itu. Kamu pake kaos marmut merah jambu yang kegedean. Terus bagian bawah bajunya, kamu gulung. Kamu pake celana jeans warna biru tua dan sepatu teplek tambah kerudung ungu sedikit ke atas seperti party dorks mamerin lambang dorksnya . Gak lupa juga sama tas slempang kamu yang udah belel. Bener gak? Dan malam ulang tahun radit itu aku gak nyia-nyiain kesempatan itu untuk berkenalan sama kamu, secara resmi. Entah kenapa, malam itu, aku ngerasa nyaman ngobrol sama kamu. Walaupun selama kita ngobrol, kamu Cuma ngeluarin tiga kata, “Hmm..” , “oh gitu..’ atau “ya.. ya.. ya.” Tapi aku gak perduli. Sayangnya kamu harus pulang cepet malam itu. Tapi aku sempet nanya nomer handphone kamu ke Radit. Walaupun setelah itu, aku sms kamu dan gak pernah dibales. Telpon ku di reject terus sama kamu. Bahkan aku sempet denger kabar kalo kamu ganti nomer handphone karena aku sms kamu dan telponin kamu terus, tapi aku gak pernah kasih tahu kalau itu aku.“


“Waktu itu, acara festival jazz kampus ku , Gak kerasa udah hampir tiga bulan aku PDKT sama kamu. Aku udah ngerencanain bakal nembak kamu di festival jazz kampusku. Tapi waktu itu kamu sempet ngga mau aku ajak dateng ke festival itu. Kamu bilang, „malu ah! ga ada temen aku kesana , lagian pasti rame banget?“ tapi pas aku bilang kalo disana ada gleen fredly , kamu langsung nanya, „hari apa festival jazz nya ?“ Hahaha.. Kamu gak tahu kan kalau saat itu aku mau nembak kamu sayang ?” Kaget gak pas di tengah gleen fredly lagi perform tiba tiba aku ilang? Dan sejurus kemudian ada di atas panggung sama Gleen fredly? Terus, diatas panggung itu, aku bilang ke orang-orang yang ada disana, kalo hari itu aku bakal nembak seorang cewek. Lalu semua penonton menyambut meriah ideku itu. Aku mulai nyanyiin lagu Gleen fredly yang judulnya „kisah romantis.“ masih ingetkan liriknya sayang?


Aku pun mulai menyanyikan sepenggal lirik lagu itu di kuping dwi,


“Hari ini sayang.. Sangat penting bagiku Kau jawaban yang aku cari,.. Kisah hari ini kan kubagi denganmu Dengarlah sayang kali ini..


Permintaanku padamu…


Dan…,, dengarlah sayangku Aku mohon kau menikah denganku Ya.. hiduplah denganku Berbagi kisah hidup berdua..”


“Selesai aku nyanyi lagu itu, penonton bertepuk tangan. Aku turun dari panggung dan menyatakan perasaanku ke kamu di tengah penonton. Dan saat kamu bilang „ya,“ itu adalah peristiwa paling indah kedua yang pernah terjadi di hidup aku.“


Aku melihat muka Dwi. Tapi tidak ada reaksi apa-apa, tersentak lalu menghembuskan nafas, untuk memompa kembali semangatku bercerita. Aku pun melanjutkan ceritaku. “Kamu inget waktu kita ngerayain 5 tahun kita pacaran? Aku emang bukan tipe cowok yang selalu merayakan hari jadi. Tapi saat itu aku merasa aku harus merayakan hal itu. Karena, kamu satu-satunya cewek yang paling lama menjalin hubungan sama aku. Karena alesan itulah, aku merasa harus membuat kamu bahagia, walau Cuma satu hari saja. Aku tahu kamu gak pernah minta. Hari itu aku minta kamu dandan secantik mungkin. Tapi kamu malah dandan kayak mao beli minyak angin di warung kosan kamu. Kamu pake kaos, tulisannya „Whaa’eever!“ segede gaban. Pake celana abu-abu sama sendal jepit. Padahal aku udah rapih. Pake blazer, celana jeans, sama sepatu converse kesayangan aku. Jarang-jarangkan kamu liat aku rapih kayak gitu?hehehe” “Malam itu aku ajak kamu makan malam berdua. Kamu gak nyangka kan aku ajak kamu makan malam di tempat itu? Sebelum berangkat, aku tutup mata kamu. Kamu tadinya gak mau, sampe aku maksa kamu, terus kamu jitak kepalaku, akhirnya kamu baru mau. Selama di perjalanan, kamu selalu nanya, nanya dan nanya, „kita udah sampe belum sih?“ ada kali, lima puluh kali. Lebih mungkin. Dan setelah hampir satu jam perjalanan, akhirnya kita sampe di tempat itu. Aku tuntun kamu jalan masuk ke tempat itu. Sampai di depan meja makan, aku buka penutup mata kamu. Gimana perasaan kamu pas kamu tahu kita makan di depan Aquarium ikan Seaworld sayang? Lucunya, selama kita makan, kamu diem aja. Aku kira kamu mendadak bisu. Untungnya kamu gak pingsan pas aku lamar kamu sehabis makan malam. Dan saat kamu bilang „ya,“ sambil mengusap air mata, itu adalah hal terindah ke tiga di hidup aku.“


sekejap , dan hal ajaib muncul tiba-tiba, alat pendeteksi detak jantung berbunyi. Aku kaget dan lari keluar kamar untuk memanggil suster. Suster dan dokter jaga malam itu langsung masuk ke dalam kamar. Aku menunggu diluar. Sesaat kemudian, dokter keluar dari kamar. Dokter bilang kepadaku kalau Dwi mengalami efek kejut. Dan tampaknya tubuh Dwi sudah mengalami hubungan lagi dengan dunia ini. Lalu aku masuk ke kamar rawat Dwi. Aku pegang tangannya, melihat wajahnya. Aku merasa menyesal karena aku tidak dapat mencegah Dwi untuk tidak pulang malam itu. Tanpa aku sadar, aku tertidur kemudian.


„aria..,“ aku mendengar namaku dipanggil lirih. „ar..aria,“ aku mendengarnya lagi. Aku terbangun, dan aku tidak dapat menyembunyikan air mata haruku ketika melihat wajah Dwi sadar pagi itu! Aku peluk erat Dwi dengan penuh rasa gembira dan haru. Wajahnya tampak letih. Seperti ia telah melewati perjalanan yang sangat jauh. Pintu kamar di buka, ibu, ayah, dan adik Dwi semuanya menangis terharu ketika melihat Dwi telah sadar. Sesaat kemudian, dokter masuk untuk memeriksa keadaan Dwi kembali. Dokter lalu menyarankan supaya Dwi dirawat dulu kurang lebih tiga hari sampai keadaan Dwi stabil dan agar tidak drop kembali. Aku benar-benar tidak akan melupakan hari ini.


Dua hari kemudian aku menjenguk Dwi pagi-pagi sekali. Berbeda sekali kini lebih semangat dan lebih bergembira dari biasanya Dwi sedang menyaksikan acara di televisi sambil tiduran. Makanan paginya sama sekali belum disentuh. „Kok makanannya belum di makan?“ tanyaku. „Males ah.“ Jawab Dwi. „Yah, kapan mau sembuh kalo makan aja susah.“ Dwi diam. Aku duduk disampingnya. Aku mengambil piring yang berisi bubur. Lalu aku menyuapkan sesendok bubur ke dalam mulut Dwi. Awalnya Dwi susah sekali disuruh makan. Sampai aku harus memaksanya, dan ia memukul kepalaku. “Tak apalah pukulan kepala sayang ini aku rindukan setelah lama tidak pernah ada menyentuh kepalaku”.. , ujarku dalam hati .


Baru setelah itu ia mau makan. Sambil makan, ia cerita, „waktu aku koma, aku ngigo gak?“ tanya Dwi. „gak. Kenapa emangnya?“ jawabku sambil menyendokkan sesuap bubur ke dalam mulut Dwi. „Kayaknya aku ngalamin mimpi yang aneh.“ „anehnya?“ „Iya, aku kayak flashback ke awal aku ketemu kamu di taman kampusku, Terus kita ketemu lagi di ulangtahun temen aku yang ternyata itu sahabat kamu, si Radit. Habis itu ke kejadian yang paling memalukan di hidup aku.“ „yaitu?“ tanyaku. „Saat kamu nembak aku di festival jazz kampus kamu!“ Akupun tersenyum tersipu. „Kenapa kamu senyum-senyum?“ tanya Dwi dengan nada judes. „gak kenapa-kenapa. Terus mimpi apalagi?“ tanyaku mengalihkan arah pembicaraan. „Mimpi saat kita makan malam di depan Aquarium Seaworld itu. Yang aku gak bisa ngomong apa-apa. Kamu tahu gak kenapa?” “kenapa?” “Karena itu adalah hal paling gila yang pernah seorang cowok lakuin buat aku, sekaligus hal terindah dalam hidupku, nomer satu!” katanya semangat, sampai-sampai bubur dalam mulutnya mau keluar. Aku tersenyum lagi. Lalu aku menyuapkan sesendok terakhir bubur sarapan pagi aku menaruh piring itu diatas lemari, samping tempat tidur. Mengambil gelas, dan memberikan ia minum. “Kalo kamu, hal terindah nomer satu di hidup kamu apa?” tanya Dwi. Lalu aku menaruh gelas itu di samping piring. Menatap mata Dwi sejenak, tersenyum dengan sebuah rasa sayang yang mendalam, dan menjawab,


„kamu.“


peace out.


-tarman.tarboy-


*************

Untuk originalnya kalian bisa cek disini -> Klik

Dan dibawah ini foto si Arif sama si Uci.


(NB : Ayoo siapa lagi yang punya tulisan,boleh ditag ke fb gue,nanti dipajang disini :) )

PASANG SURUT PERSAHABATAN !

"Ringan sama dijinjing,berat sama dipikul"

satu kalimat peribahasa yang simple,dan sangat amat simple tapi punya banyak arti untuk persahabatan yang aku bina dengan Arian.Yap,sejak kelas 2 SMP hingga SMA kami memang selalu bersama,baik disekolah,maupun diluar sekolah.Kami juga memperkuat sekolah sepakbola bersama.Saking seringnya kami menghabiskan waktu bersama,banyak yang bilang kalau kami ini pasangan homo,mereka salah besar,aku enggak homo,tapi Arian yang homo.Ehm..Enggak kok,bercanda,kami masih normal,kami masih suka sama wanita,dan kami juga masih suka ditolak sama wanita.

"Ini baru namanya sahabat" kata Arian yang menghampiriku setelah melihat aku berdiri shock ditolak sama Astri.
"Maksudnya apaan Yan" Jawabku menanggapi pernyataan Arian tadi.
"Ya sahabat kan harus kompak,dan senasib,paginya gue ditolak Shella,nah siangnya elo ditolak Astri,keren kan?" Jawab Arian santai.
"Sialan ! Lo kalo sial jangan ajak-ajak gue Yan" Jawab gue sewot.

Biarpun aku ditolak Astri untuk yang ke-3 kalinya,eh empat kali deh.Tapi aku enggak begitu kecewa.Bahkan aku berjanji sama Arian kalo suatu saat Astri akan jatuh kepelukkanku,Astri hanya perlu sedikit buka mata batinnya untuk melihat wujud asliku.Walau kadang Arian suka mematahkan semangatku untuk mendapatkan Astri dengan bilang kalau Astri masih belum katarak,tapi dibalik itu Arian selalu hibur aku setiap ditolak Astri,okee ini makin menjelaskan kalau Arian memang homo.

Arian memegang pundakku sewaktu kami dalam perjalanan pulang,tingkah Arian yang seperti itu hampir bikin aku menjerit histeris dan siap-siap nyari batu untuk nyambit Arian yang makin bertingkah seperti orang homo.

"Ah ngapain sih lo Yan?Kayak homo deh lo?!" Kataku sambil melepas tangan Arian dari pundakku.
"Sialan lo ! Gue masih doyan cewek !" Jawab Arian sewot.
"Ya kali aja setelah lo ditolak Shella,lo berubah haluan Yan,hehehe"
"Enggaklah,males gue ama lo kalopun gue bakalan jadi homo Dick !"

Gawat,Arian sudah mempunyai niat untuk jadi homo beneran,walaupun niatnya masih sekecil biji anggur.Aku harus waspada,harus waspada.

"Ngapain lo Dick?!" Tanya Arian yang heran melihat aku sibuk cari batu.
"Nyari batu"
"Buat?"
"Keselamatan jiwa gue Yan"
"Oh,okelah,mau gue bantu?"
"BIG NO,NO ! ARIAN,STAY AWAY FROM ME !"
"Gak jelas lo ah"

"Dicka,gue cuma pengen bilang sama lo,kita udah lama banget temenan,susah,sedih,senang,udah kita lewatin bareng-bareng.Gue harap,kita bisa kayak gini terus sampe kita punya anak cucu nanti" Kata Arian.
"Iya Yan,santai aja..Gue juga berharap kaya gitu kok,nyari temen gampang Yan,tapi nyari sahabat itu susah.Hampir sama kaya nyari pacar,harus ada chemistry,ya kan?"
"Iya Dick,gue selalu mikir,buat apa punya temen banyak tapi dateng saat susah,dan pergi saat senang."
"Kita udah ngelewatin banyak cerita Yan,gue rasa kita gak akan ngalamin kayak gitu"
"Yap,walaupun Shella nanti jadi pacar gue,gue gak akan biarin lo sedih sendirian karna ditolak Astri 5 kali berturut-turut Dick"
"Monyet lo yan,ujung-ujungnya ngehina gue"

Arian tertawa lepas,tapi dibalik hinaan dari dia setidaknya aku tau,dia mementingkan persahabatan daripada pacar.Aku akan buktikan kalau akupun akan melakukan hal yang sama.Kami memang sahabat yang baik,bahkan terbaik dari yang terbaik.

Sore itu,tim sekolah sepakbola kami bertanding melawan tim sekolah sepakbola lain.Aku dan Arian dipasang sebagai penyerang,yap pelatih memang sering mengandalkan lini depan kepada kami berdua.Dan tak ayal,kami selalu bisa mencetak gol kemenangan.Dan sore ini kami pun siap untuk bertanding.

Arian mempunyai teknik sepak bola yang sedikit lebih mahir diatas rata-rata.Tidak aneh jika diapun dipercaya menjadi kapten tim.Dan dalam pertandingan sore itu,Arian berhasil menunjukkan kapasitasnya dengan mencetak 3 gol kemenangan.Kami menang telak 3-0 tanpa balas,semua pemain bertanggung jawab terhadap posisinya masing-masing.Walau aku tidak mencetak gol,dan diganti oleh pelatih pada menit ke-70 tapi itu tidak masalah untukku,yang penting tim kami menang,dan Arian bermain dengan fantastic.

Selesai pertandingan,aku lebih dulu pergi keruang ganti,untuk bilas.Lalu Arian muncul dengan wajah tanpa ekspresi.

"Waah,hebat lo nyet,3 gol lo tadi kereeen!" aku coba memberi selamat kepada Arian.
"Ya,thanks..." Jawab Arian datar,dan langsung pergi meninggalkan ruang ganti.

Ada apa ini,Arian bersikap jadi dingin seperti ini "ah mungkin dia kecapean,besok juga udah biasa lagi" kataku didalam hati.Akupun bersiap-siap untuk pulang kerumah,kali ini aku pulang sendiri,karna Arian ternyata sudah tidak ada distadion.

Keesokkan harinya Arian tidak masuk sekolah,hmmm ini mulai aneh,biasanya kalau dia tidak kesekolah,pasti menghubungiku,dan minta tolong diizinin,tapi ini sama sekali tidak.Ada yang aneh sama dia setelah pertandingan kemarin,pasti ada yang salah,pasti..Nanti siang akan kucoba cek kerumahnya.

Sesuai rencana,setelah materi tambahan sekolah,aku memutuskan untuk kerumah Arian,sampai disana aku disambut dengan ramah oleh kakak perempuan Arian,dia bilang Arian sedang tidak ada dirumah,kemana anak itu?Dia tidak pergi kesekolah,dan tidak ada dirumah.

Aku memutuskan untuk pulang.Dalam perjalanan pulang,aku melihat kesebrang jalan,dan melihat ada satu anak dilapangan sepak bola.Itu Arian,apa yang sedang dia lakukan?Akupun memutuskan untuk menghampirinya.

"Oi,oi,anak monyet,kemana lo hari ini?kabur dari sekolah sama rumah?Kenapa lo?ditolak lagi?Hahahahaha" Tanyaku sambil bercanda.

Arian menoleh kepadaku yang berdiri dibelakangnya,sekitar 3 detik,dia membuang muka.

"Yan,lo kenapa?" Tanyaku yang heran melihat tingkah laku Arian."Gue ada salah sama lo?Lo ngambek sama gue Yan?"
"Gak,gak ada masalah,Dicka" Jawab Arian tanpa menoleh kepadaku.
"Terus?Kenapa sikap lo kayak gini?"
"Bukan urusan lo,Dick!"
"Apaa?!Heh Arian,kalo lo ada masalah cerita sama gue,bukannya kita ini temenan?!"
"Gak ada yang harus gue ceritain sama lo Dicka!"

Aku berjalan kedepan Arian,dan mencengkram kaos Arian.

"CERITA SAMA GUE,LO KENAPA?!ADA MASALAH APA?!" Bentakku.
"GUE BILANG,INI BUKAN URUSAN LO ?! NGERTI,DICKA ! ! !" Bentak Arian.

Emosiku lepas kendali,aku memukul wajah Arian.Semua diluar kendali,aku tidak bisa menerima sikap Arian yang begitu dingin.Sedingin ini.Arian terjatuh.Dia kaget karena aku memukulnya.Lalu dia bangkit dan balas memukul perutku,aku ambruk,dan meringis kesakitan.

"Udah gue bilang ini bukan urusan lo Dicka,dan jangan ikut campur" Kata Arian sambil berjalan meninggalkan aku yang tertunduk meringis kesakitan.
"Ke..Kenapa Yan..Kenapa sama lo,uhuk..uhuk..uhuk.." tanyaku sambil menahan sakit.

Arian berhenti berjalan,dan berkata "Sepak bola Dicka,sepak bola masalahnya"

Aku coba bangkit,dan menghampiri Arian.Sambil berjalan tergopoh-gopoh,aku tanya kepadanya apa yang salah dari sepak bola,apa yang salah dari hobby kami itu?Setelah kami mencoba menenangkan emosi,Arian mencoba ceritakan permasalahan yang dialaminya.

"Selesai pertandingan kemaren,gue dapet tawaran dari club lain,untuk memperkuat club itu."
"Terus lo terima?"
"Belum gue jawab sampai sekarang Dick,gue bingung"
"Hati kecil lo,lo mau apa enggak Yan?"
"Mau"
"Terus kenapa gak lo terima?"
"Club itu menjanjikan masa depan yang baik buat gue,tapi disisi lain,gue masih mau berpartner sama lo Dick."

Aku terdiam mendengar jawaban Arian.Dia bisa saja mengejar cita-citanya dengan bergabung dengan club itu,tapi dia masih ingin bermain sepak bola bersamaku diclub yang sekarang kami bela.

"Gak apa-apa Yan,bergabunglah sama club itu,gue malahan ikut seneng denger sahabat gue sukses"
"Tapi Dick.."
"Kita emang udah 5 tahun bersahabat,dan bermain di club ini,tapi gue pikir,sekarang saatnya kita kejar cita-cita kita masing-masing Yan."
"Dick..Dicka"
"Go ahead brother,gue doain disana lo sukses,hehehe"

Persahabatan yang kami bina sangat simple,dan berarti.Selesai perbincangan disore itu,Arian akhirnya memutuskan untuk pindah club.Dan memutuskan untuk mengepakkan sayapnya satu langkah didepanku.Dan sejak Arian pindah club,kami jadi jarang bersama,dia mempunyai jadwal latihan jauh lebih banyak diclub barunya itu.Kami masih berada dalam satu daerah,tapi kami merasa berada dalam beda benua.Sulit sekali untuk bermain bersama lagi,karna kami juga disibukkan dengan jadwal sekolah yang padat mengingat ujian nasional sedikit lagi.

1 bulan,2 bulan,3 bulan setelah selesai ujianpun kami sudah tidak pernah bertemu.Disaat ini aku kehilangan seorang sahabat yang berarti,hingga saat aku diterima di Perguruan tinggi Negeri di Jogja,aku tidak bisa membagi rasa bahagia itu kepada Arian.

Yap hidup terus berlalu,roda terus berputar,akupun akan ngekost diJogja,sementara Arian akan tetap dijakarta,karna dari kabar yang aku terima dia diterima diPerguruan tinggi Negeri lewat jalur prestasi di Jakarta Barat.Satu hari sebelum aku pergi,aku menitipkan sepucuk surat kepada kakak perempuan Arian,dengan harapan,setelah dia pulang latihan,dia baca surat ini.

"Saatnya mengucap selamat tinggal,"

"Aku tak bisa menghitung berapa tahun kita main bareng, dan berapa gol kita torehkan. Kita adalah pasangan paling ciamik dalam sejarah sekolah sepak bola itu,Kamu tau betul betapa bangganya kita.

"Betapa banyak susunan pemain selama ini yang berakhir dengan frase: 'Dicka dan Arian, Arian dan Dicka'."

"Betapa banyak kemenangan, kekecewaan,betapa banyak pelukan. Tak ada rekan setim lain yang bermain paling banyak bersamaku."

"Rata-rata 17 gol per musim, seperti nomor kostummu. Itulah yang kita perlukan untuk menjelaskan betapa kamu sungguh tukang bikin gol yang hebat."

"Tapi buatku, bermain di samping kamu, angka-angka itu tidak perlu. Aku sudah memandangnya sebagai sebuah kehormatan menjadi partner kamu di lapangan, bermain dengan salah satu penyerang terbaik diclub ini.”

"Sekarang kita akan mengambil jalan yang berbeda, tapi itulah yang terjadi di dunia sepakbola. Aku akan sampaikan ucapan perpisahan di surat ini, tapi dengan senang pula mengatakannya kepada kamu: Semoga sukses dalam petualangan terbarumu."

"Aku akan ngekost diJogja,sementara kamu diJakarta,selamat sekali lagi sahabat terbaikku"

"Kita punya banyak kemenangan hebat untuk dibagi bersama-sama. Lain kali kita bertemu lagi."

"Sayonarra"


"Dicka"

sepanjang jalan pulang kembali teringat sepatah kata dari Arian dalam pikiran ku.

"Dicka,gue cuma pengen bilang sama lo,kita udah lama banget temenan, susah, sedih, senang, udah kita lewatin bareng-bareng.Gue harap,kita bisa kayak gini terus sampe kita punya anak cucu nanti"

Itu pasti Arian.Aku tidak akan melupakan persahabatan yang hebat ini.

Doaku selalu untukmu sahabat.. :)




Sabtu, 14 Agustus 2010

NGEGAUL DI MEMPAWAH PONTIANAK ! (Part 01)

Hai guys..

Sebelumnya ini postingan yang harusnya udah lama gue tulis.Cuma baru rampung sekarang.Akhir-akhir ini emang ada aja halangan gue buat ngeblog.Mulai dari komputer gue yang tiap bulan pasti rusak,sampe ngumpulin niat dan bagi waktu antara ngeblog, twitteran, fban, bengong sama download film Kamen Rider. FYI : Jangan salah sangka. Film Kamen Rider bukan film tentang para tukang ojek walaupun tiap ojek bisa disebut rider juga,atau film Valentino Rossi balapan sama Komeng kaya di iklan. Kalo masa kecil lo bahagia,Kamen Rider ini adalah film satria baja hitam.Yap punya tanduk atau antena gitu.Bukan,bukan teletubies juga.Bedanya mereka itu kalo Kamen Rider bentuknya mirip belalang,kumbang,atau yang sekarang ada yang mirip kelelawar sama naga juga,nah teletubies bentuknya kayak badut Dufan yang punya titit di jidat.

Oke guys segitu aja pembelaan diri dari gue,buat yang pernah nanya kenapa gue jarang ngeblog lagi,hehehe.Now lets start to the main of topics.

**********

NGEGAUL DI MEMPAWAH PONTIANAK ! (part 01)

Tanggal 21 Juli kemaren ceritanya gue liburan,liburannya jauh.Nyebrang pulau.Yap gue terbang keKalimantan Barat,tepatnya kekota Pontianak.

Gue kesana dalam rangka nemenin Eyang,sama tante gue ketempat adenya Eyang yang tinggal disana.Dijadwalkan gue naek pesawat jam 10 Pagi (kalo gak salah,apa jam 9 ya?Gue lupa,but who cares) jadi gue nginep dulu dirumah Eyang gue diPasar Minggu.Sebelum keberangkatan gue kesana,malemnya gue dititip kata-kata mutiara sama ade-ade gue yang bikin gue sedikit terharu.Mereka ngasih kata-kata mutiara berupa "Mas jangan lupa oleh-oleh ya mas!" Sebagai kakak yang baik,gue pura-pura meng-iyakan mereka,tunggu oleh-oleh dariku berupa baju kotor.BHAHAHAHAHHAHA.

Gue harus bangun pagi,sekitar pukul jam 5 subuh,soalnya mau anter tante gue kekantornya dulu,dan langsung kebandara.Berangkat pagi ini supaya menghindari macet,kata om gue.Alhasil malemnya gue tidur ayam,kagak pules,takut kesiangan.Dan gue bangun jam 4,langsung iseng smsin temen-temen gue (buat yang tanggal 21 subuh-subuh dapet sms dari gue,maap yak) Sebagian,eh bukan sebagian deh,semua yang gue sms gak percaya kalo gue bisa bangun sepagi itu,dan keajaiban dunia yang baru telah ditemukan.

Beres ngumpulin nyawa dan ngaca (biar tetep ganteng) gue langsung mandi.Mandi sesubuh ini sukses bikin gue menggigil.Beres mandi,gue make baju (oke gak penting abis) dan ngaca (oke ini juga abaikan) Jam 1/2 6 gue baru berangkat,sesuai sama jadwal hari ini kekantor tante gue dulu,baru kebandara.Pesawat gue berangkat jam 10 dan jam 8 gue udah sampe bandara.Jalanan yang diprediksi macet sama om gue ternyata malah sepi.Alhamdulillah kepagian.

Beres Check in,kamipun langsung nyari makanan buat sarapan,tadi gak sempet sarapan,soalnya takut kesiangan dan takut macet -_-

Kepagian 2jam sukses bikin gue bengong,dan lirik-lirik pramugari.Gue betah kayaknya dibandara,besok buka puasa bersama disini ah.Pas udah jam 10 pesawatpun didelay sampe jam 11.YAAAAAAAAAAAAK ! ! ! Bagus,bagus banget.Kampret ! 4 jam dibandara dan gak ngapa-ngapain sama rasanya kayak boker 2 jam di CK Boper.Cuma kalo dibandara banyak cewek chinese yang cantik,kalo di WC cuma ada gayung,ember,sama sabun. #fakyu !

Perjalanan kesana 1 1/2 jam,dan didalem pesawat gue cuma bisa bengong liatin pramugari-pramugari yang lagi meragain gimana caranya make sabuk pengaman dan lain-lain.Walau gue udah make sabuk pengaman dengan baik,tapi hati gue belom aman kalo belom liat senyuman mereka #gombalwarning

Yosh pesawat yang gue tumpangin akhirnya berangkat juga, FYI : ini pengalaman pertama gue naek pesawat.Jadi wajar dong kalo pas lagi terbang gue kepengen banget buka jendela,soalnya udah kebiasaan naek angkot gituloh.

Didalem pesawat,pramugarinya jual beberapa merchandise gitu,otak bisnis gue langsung jalan,pesawat adalah tempat yang bagus kalo novel gue udah jadi,dan mau dijual,gue akan jual dipesawat.Hahahaha.Gue gak tau semua pesawat make sistem promosi kayak gini atau enggak,dan gue juga gak jadi interest deh buat nyari tau.Gak akan keluar pertanyaan itu di ujian smesteran.

Sepanjang perjalanan yang gue liat cuma awan,sama aer.Andai dilangit bisa ada oase juga,pasti lebih keren.Gue bosen liat kearah luar,jadi gue manfaatkan waktu perjalanan dengan ibadah (baca : tidur)

Dan jam 1 gue pun mendarat di Pontianak.Rencananya gue bakalan nginep dulu dirumah adenya Eyang gue diKota Pontianaknya,baru besoknya berangkat ke Mempawah.Naj kalo Mempawah ini kalo gak salah nama kabupaten gitu dah,jadi ibaratnya Pontianak mah Bogor,Mempawah itu Cibinong.

Pas mendarat gue ngerasa para pramugari itu sedih,karna gak sempet dapet nomer hape gue,itu menunjukkan kalo dia nyuruh gue sabar buat keluar pesawatnya,pasti dia masih mau mandangin gue,makanya gak mau gue keluar buru-buru ditengah antrian panjang orang-orang yang berebut mau keluar pesawat.

Begitu turun dari Pesawat,hawanya langsung berubah,yap,PANAS ! Wajar sih,soalnya Pontianak adalah kota yang dilewati garis kakatua,eh Khatulistiwa maksudnya.Dan gue juga baru menyadari kalo bandaranya gak seribet kayak diJakarta.DiJakarta tiap masuk badan gue pasti di grepe-grepe.Naek eskalator digrepe lagi.Gue merasa ternodai :( Sedangkan disini gak perlu naek-naek ekalator,atau nyari terminal apa,soalnya begitu turun,ambil tas,langsung keluar.

Beres ambil tas,ternyata udah ada adenya eyang gue yang jemput,katanya beliau nunggu dari jam 10.Sedangkan kami baru nyampe jam 1,jangan salahkan kami eyang,kita senasib. :D

Kamipun langsung berangkat kerumah adenya eyang gue itu (gue berarti manggil beliau juga eyang) dan rumahnya cuma 15 menit dari bandara,begitu sampe dirumahnya,hal yang gue lakukan adalah makan siang,dan molor.

This is my first day in Kalimantan,segini dulu ya,nanti gue posting lagi yang pas di Mempawahnya.Sekarang mau molor dulu gue :D


Salam Cihuy.

Penonton gak tau diri :D



( NB : Semangat puasanya ya guys :) )

-DICKATAROS-


Rabu, 11 Agustus 2010

KITA KAN UDAH LAMA TEMENAN,LO MAU GAK JADI PACAR GUE ? (Part 1)


"Dick,nanti malem kerumah gue dong,gue mau curhat" Sms dari temen gue Devi.

Devi ini ade kelas gue disekolah,kita jadi kenal,dan sahabatan setelah gue pernah nolongin dia dari anak-anak STM yang cegat dia sama Riska (temen sebangkunya) yang lagi beli cimol di deket Plaza Jambu Dua Bogor.Gue yang saat itu kebetulan lewat, dengan gagahnya nyuruh anak-anak STM itu supaya berenti gangguin Devi,dan Riska temennya itu.Akhirnya anak STM yang gak terima mulai nyamperin gue,dan membiarkan Devi sama Riska pergi.Yosh ! Gue berhasil nyelametin cewek cantik dan temennya yang gak cantik itu,Devi sama Riska buru-buru naek angkot buat pulang,sementara gue?Gue...Guee babak belur diamuk anak STM.Gak apa-apalah,yang namanya jagoan kan kalah dulu,selanjutnya baru...Minta bantuan.

Setelah kejadian itu,disekolah Devi nyamperin gue yang duduk dikantin dengan muka bonyok kayak orang abis ditiban traktor.Devi ngucapin terima kasih sama gue,gue yang sok cool waktu itu cuma bilang "Ah santai ajalah,gue juga menang kok lawan mereka ber-6,buktinya gue masih sekolah kan sekarang" Devi senyum kecil,bibirnya terlihat mungil,dia tatap gue,gue tatap dia,lalu kita cumuy.Asoy ! *oke ralat,gak sebokep itu kok.

Dari situ kita tukeran nomer hape,kadang suka pulang bareng,kita berteman sangat baik,sangat amat baik.

Devi ini udah punya cowok.Dan karna hubungan gue sama Devi udah kayak kakek sama cucu,eh maksudnya kakak sama ade,jadinya apapun yang Devi lagi rasain sama cowoknya pasti dia curhatin ke gue.Gue belom liat wujud asli cowoknya dia,tapi gue bisa tau kalo cowoknya punya hobi buang ludah dimanapun,dan kapanpun.Termasuk dibioskop sekalipun.

Dan yang paling penting dari apa yang suka Devi curhatin tentang cowoknya ke gue adalah.Cowoknya kasar.

Pikiran gue balik lagi ke isi sms si Devi barusan.Hmmm dia mau curhat,pasti ini tentang cowoknya,pasti dia berantem lagi sama cowoknya.Rumah gue sama Devi lumayan jauh,butuh waktu 1 jam kalo naek angkot,dan butuh waktu 4 jam kalo naek becak,apalagi naek becaknya pas lagi puasa begini.

"Oke Dev,1 jam lagi gue sampe rumah lo,sediain karpet merah buat penyambutan ya" bales sms gue.Dan guepun langsung siap-siap nodong nyokap buat minta ongkos.

Seperti perkiraan gue,1 jam lewat 3 menit gue sampe dirumah dia.Devi langsung nyediain cappucinno anget buat gue,ngeliat perlakuan dia yang kayak gini,gue jadi memprediksikan kerjaan yang tepat kalo dia lulus SMA nanti adalah jadi tukang kopi.

"Nih Dick,dari rumah jam berapa emang lo tadi?" Tanya Devi sambil mempersilahkan gue buat minum cappucinno.

"Gak lama lo sms,gue berangkat kok Dev,eh emang ada apaan sih? " Tanya gue langsung to the point.

"Gue ribut sama Arga Dick"

"Loh,emang kapan gue pernah liat lo damai sama dia Dev?"

"Ini beda Dick,gue udah gak tahan lagi sama sifatnya dia"

"Sifatnya yang mana?"

Devi menarik nafas dalam-dalam "Gue abis ditampar Dick" aer mata dia keluar tanpa kehendak hatinya "Bukan cuma ditampar,gue..Gue dimaki-maki..Dimaki-maki didepan umum"

"Hemmmmm Dev,kisah cinta lo sinetron abis ternyata"

Setelah kalimat gue barusan kita jadi diem.Devi masih nangis,biar dia tenang dulu baru gue kasih solusi.Sebenernya gue ada rasa sama Devi ini,cuma gak gue ungkapin.Selain karna Devi udah punya cowok waktu itu,gue juga takut kalo kita pacaran nanti malah canggung,dan gak bisa gila-gilaan kayak waktu temenan.Itu pasti terjadi,orang yang pacaran akan lebih mempertebal rasa jaim,ketimbang blak-blakkan kayak temenan.Soalnya pasti takut bikin pasangan malah ilfeel.

Tapi disituasi saat ini gue gak menyanggah kalo hati gue bilang "Ambil kesempatan ini Dick,hibur dia,dan dapatkan hatinya,the time is now Dicka" Buat gue ini wajar ah,karna orang yang temenan laki-laki sama perempuan lambat laun bakalan ada atau nyimpen perasaan,sekuat apapun mulut buat bungkam,tapi hati pasti akan tetep bilang "gue suka sama elo udah lama" Dan saat ini lagi gue alamin,Devi udah gak sama Arga,tembok yang akhirnya bikin hubungan gue sama Devi cuma sebatas teman.Pengen rasanya gue bilang sama dia "Dev,kita kan udah lama temenan,lo mau gak jadi pacar gue,dan lupain Arga" Tapi yang ada Devi bakalan nyangka gue ini aji mumpung.

Bukannya ilangin kesedihan dia,tapi malah bikin dia pusing dengan nyodorin proposal buat jadi pacar.Gak boleh,gue harus tahan perasaan ini.Gue harus alihkan pikiran gue.

"Hmmm...Dev.." Gue mulai buka pembicaraan. "Lo sayang banget ya sama Arga??" Gak tau kenapa tau-tau gue nanya kayak gitu.

"Iyaa,Dick..Sayang banget" Jawab Devi

"Gini Dev,lo harus sabar sama tingkah dia gue yakin dia cuma khilaf aja Dev waktu itu"

"Darimana lo bisa tau Dick"

"Laki-laki kadang selalu memakai otot ketimbang logika kalo ada masalah"

"Terus maksud lo,gue harus terima jadi samsak dia gitu?!"

"Bukan,kalo laki-laki lebih sering make otot ketimbang logika,nah perempuan justru sebaliknya,lebih pake logika ketimbang otot.Lw tau kenapa perempuan itu lebih lemah daripada laki-laki"

"Gak tau Dick,emang kenapa?"

"Itu karna perempuan adalah makhluk yang berharga yang harus dilindungin sama setiap laki-laki"

"Tapi kenapa Arga gak ngelindungin gue dan malah ngasarin gue Dick?Apa gue gak berharga?"

"Jelas lo berharga,kayak yang gue bilang tadi,Arga mungkin Khilaf,tarohan sama gue,sebentar lagi dia pasti sms lo atau nelpon lo buat minta maaf"

"Kalo gak minta maaf gimana Dick?"

"Ya tunggu sampe lebaran Dev"

"Tolol !"

"Udah enakkan belom dev?"

"Udah Dick,makasih banget ya advicenya.Tiap cerita sama lo pasti beban gue ilang setengah,hehehe"

Devi yang tadinya nangis tersedu-sedu sekarang udah ceria lagi,dan dia nyaman kalo curhat sama gue.Apa gue ungkapin sekarang aja kali yaa tentang perasaan gue sama dia?Okelah gue coba pancing dikit.

"Eh Dev,gantian gue mau nanya sesuatu sama lo dong"

"Boleh,nanya apaan Dick?"

"Ada temen gue yang nanya,kalo misalnya orang yang udah lama temenan terus jatuh cinta menurut lo gimana?"

"Gak apa-apa Dick,yang namanya perasaan kan gada yang tau"

"Oh gitu,tapi pasti canggung gak sih?"

"Enggaklah,kan udah lama kenal Dick,jadi ya sesuain aja sama apa yang udah terjadi,bedanya sekarang ada status"

"Hmmm,oh gitu,eh dev,satu pertanyaan lagi dong"

"Kita kan udah lama nih temenan,menurut lo,mungkin gak kalo kita....."

Belom sempet gue selesain pertanyaan gue,nyokap Devi manggil dia dari ruang tamu.

"Bentar ya Dick,nyokap manggil"

"Oh,okee..Bawain makanan dari dalem"

"Sip,Whiskas mau?"

"Okeee."

"Astaga...Tolol lo ah Dick,hahahaha"

"Hah?!" Sialan Devi,ngatain gue tolol,dimana letak ketololan gue coba?

Devi pergi kedalem rumah lama banget,ada kali setengah jam.Gue nunggu dengan sabar sambil dag dig dug jantung gue.Gak abis pikir kalo gue senekat ini,udah 89% gue tadi ungkapin perasaan gue kedia,how come?Bodo ah,udah terlanjur basah,ngapain langsung make baju?

"HAYOOOO bengong ajaaa."

"Sialan lo,ngagetin gue,untung gue gak latah,ngapain sih lo didalem?Lama amat"

"Hehehe,iyaa maaf.Tadi ada telpon,eh dick,makasih banget yaa advice lo bener-bener terjadi"

"Hah?Maksudnya terjadi gimana?"

"Barusan telpon dari Arga"

"ARGA?!"

"Iyaa dia minta maaf,bener kata lo,dia khilaf Dick,sekarang kita udah baean loooh,hehehehe."

"Ohhh..Uhhh..Ehmmm..Bagus dooong,jangan berantem lagi lo,pusing gue denger curhatnya,hehehe" Gue mendadak garing abis ! Kenapa gue ngasih saran kayak tadi,baru kali ini gue berasa mau robek-robek mulut gue sendiri.Sial.

"Eh tadi lo mau tanya apa Dick?Kita kenapa tadi?"

"Oh,hahaha.Gak kok Dev,gak jadi." Jawab gue sambil garuk-garuk kepala kayak anak idiot.

"Ah gitu kan,gue ngambek ah sama lo"

"Ituuu,anuu,kita kan udah lama temenan,mungkin gak kalo kita nanti buka usaha bikin cafe bareng,cappucinno buatanmu numero unoooo" Okeee ini lebih baik,sialan.

"Oh yaaa?Padahal Arga bilang kalo cappucinno gue suka kemanisan,hehehe.Sini gelaasnya Dick,gue bikinin cappucinno lagi,spesial buat lo"

"Eh?Oh ini Dev,thanks yaa.Hehehe"

Devi ambil gelas gue dan masuk kedalem,sementara gue,kepala gue kayaknya mau meledak.

- Bersambung -




(NB : Wah postingan pertama bulan ini,haduuuh.Met menjalankan Ibadah Puasa ya Guys :) mohon maaf lahir batin yaa :) "


Salam Cihuy...



-Dickataros-



My Blog List

Recent Posts

Recent Comments