Jumat, 14 Januari 2011

KAMEN RIDER DICKADE (eps 7)

"THE DARKSIDE"


"Danty, Danty, DANTYYYYYY"

Dicka terbangun dari mimpinya, lalu bersandar ketembok setengah duduk, keringat membasahi tubuhnya, setelah pertempuran dengan Dreamwaver yang berakhir antiklimaks, dengan diculiknya Danty oleh Prof. Mahmud, membuat pikirannya berkecamuk. Matanya mengarah kearah sabuk Dickade. Dalam hatinya timbul penyesalan dan pertanyaan tentang apa yang sudah dia jalani dan alami setelah menerima takdir untuk jadi penerus kekuatan Kamen Rider Dickade.

"Andai gue gak nemuin sabuk ini, andai gue tolak buat jadi Kamen Rider Dickade, Danty gak akan dalam bahaya kayak sekarang." Katanya dalam hati, dan menghirup nafas panjaang.

Dicka cuma punya waktu kurang dari 7 jam buat nyerahin sabuk itu ke Prof. Mahmud, dan menyelamatkan Danty. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan kedapur buat minum aer putih.

Sementara di markas Prof. Mahmud...

"HAHAHAHA sabuk Dickade sebentar lagi akan jadi milik gue, dan gue gak akan terkalahkan di bumi ini. Hahahahaha"

"Benar Prof wanita itu adalah kelemahan Dicka, mau sekuat apapun dia, tapi dia tetep manusia biasa, dan dia akan luluh juga.

"Well, kurang dari 7 jam lagi, gue akan jadi penguasa, hahahaha. Taktik gu berhasil, bukan begitu Udin?"

"Berhasil dengan baik prof, anda memang cerdas."

"Waktu lo jadi Dreamwaver dan memancing Dickade dan Sagito kealam mimpi, itu adalah langkah awal dari kemenangan kita hari ini. Hahahaha"

"Terima kasih Prof, walau saya hampir kalah dialam mimpi Dickade, tapi anda menyelamatkan saya, sekali lagi terima kasih Prof.

"Hahahaha, lo bisa aja mati disana, Dickade berubah jadi warna merah, dan itu pertanda dia akan berubah jadi Ultimate, kita beruntung dia bisa dihentikan."
"Kalian gak akan pernah bisa ngalahin laki gue, kakek-kakek !"
"Hahahaha, gimana kalo kita liat aja nanti, Dicka akan datang kesini untuk berlutut, dan saat itulah gue akan jadi orang paling kuat di bumi ini. Hahahahaha"

Ditempat lain, Dicka bertemu dengan Panji di rumahnya.

"Gue tau Dick, lo lagi bingung, tapi percaya sama gue, Danty bisa diselamatin tanpa harus nyerahin sabuk Dickade"

"Gue udah bilang berkali-kali, ini keputusan gue Ji, gue gak mau lagi jadi Dickade !"

"Maksudnya?"

"Setelah Danty selamat, gue mau jadi orang biasa kayak dulu, gak mau lagi gue bertempur, buat apa nyelamatin bumi, tapi gue gak bisa nyelamatin orang-orang yang gue sayang?!"

"Dicka, berpikir jernihlah, lo gak bisa ngelawan takdir, lo itu penerus Dickade"

"GUE GAK PERDULI ! Tolong jangan ikut campur lagi Ji, biarin gue sama Danty hidup damai."

"Dicka, tapi Prof. Mahmud itu licik, lo gak boleh percaya gitu aa.."

*Suara pukulan

Panji terjatuh setelah menerima pukulan dari Dicka.

"Sekali lagi gue bilang, gue enggak perduli !"

Dicka berjalan meninggalkan Panji yang masih meringis kesakitan. Dia bersiap menuju markas Prof. Mahmud. Sekitar pukul 5 sore, Dicka sampai didepan gerbang markas Prof. Mahmud.

"Gang salak, RT. 03 RW. 05 No.12. Jadi disini markas Prof. Mahmud, Danty pasti didalem"

Setelah membuka pager, Dicka disambut sama Udin yang udah dari tadi nungguin dia. Didepan pintu. #sosweet

"Selamat datang, Dickade."
"Cih, sok kenal, siapa lo? Dimana Danty?"

"Hahaha, Relax, gue Udin, yang berantem lawan lo kemaren, Danty ada ditempat yang aman."

"Dreamwaver?"

"Yap, lo bener, Gue Dreamwaver."

"Nama asli lo Udin? Mirip tukang tambel ban. Cepet kasih tau gue, dimana Danty?"

"Sabar Dicka, lo gak mau nyelesain pertarungan kita yang belom selesai kemaren?"

"........ Gue gak ada waktu"

"Hahahaha, kalo gitu lo kalah ditangan gue"

"Terserah apa kata lo, cepet bawa gue ke Danty !"

"Okee. Ada syaratnya tapi. lo harus bilang kalo lo baru aja dikalahkan sama gue udin, alias Dreamwaver sang penguasa alam mimpi, gimana?"

"Gue, baru aja dikalahin sama Udin alias Dreamwaver sang penguasa alam mimpi, bawa gue sekarang !"

"Hahahaha, bagus, ikut gue !"

Udin membawa Dicka ke dalem markas, dimana disana udah ada Prof. Mahmud dan Danty.

"Dickaaaa"

"Danty, bersabarlah, I'mma be the one to keep you safe"

"Apa lo bawa pesenan gue?"

"Bawa, sabuk ini kan?"

"Bagus, sekarang, serahin sabuk itu"

"Lepasin dulu Danty"

*Suara pukulan

Tiba-tiba Udin menyerang Dicka dari belakang. Dan membuat Dicka terjatuh, sabuk pun lepas dari tangan Dicka.. Dan Udin pun berhasil merampas sabuk itu, lalu menyerahkan kepada Prof. Mahmud.

"HAHAHAHA, kerja yang bagus, Udin, lo emang anak buah gue yang paling pinter !"

"Terima kasih Prof. Saya akan mengabdi selama hidup saya"

"Ku.. Kurang ajaaar, licik lo Udin kampret ! Mahmud, lo udah dapet sabuknya, sekarang lepasin Danty !"

"Dengan senang hati, tapi kalian harus MA..TI ! HEN.. SHIN !"

Prof. Mahmud memakai sabuk Dickade untuk Henshin, angin kencang menyapu kesegala arah, langit pun menjadi gelap, teriakan Prof. mahmud yang tampaknya kesakitan memecahkan sapuan angin. Tiba-tiba petir menyambar Prof. Mahmud. Asap tebal mulai tampak, dan perlahan siluet seorang Rider berdiri tegak, dan inilah sosok Rider kegelapan yang paling kuat selain Kelis, ULTIMATE KAMEN RIDER DARK DICKADE !

Oo. Ow my bad, salah gambar, itumah gambar ultimate kamen rider charlie. Ini gambar yang bener.

ULTIMATE DARK DICKADE !

"Ke.. Kekuatan apa ini?" Tanya Dicka.

"HAHAHAHA. MATI LAH KALIAN PARA MANUSIA LEMAAAH ! HEAAAAAAAAA"


-bersambung-

My Blog List

Recent Posts

Recent Comments