Selasa, 01 Februari 2011

KAMEN RIDER DICKADE (eps 8)




ITS NOT OVER !


"HEAAAAAA"

Prof Mahmud mengeluarkan serangan dari tangannya, membentuk bola api seperti kamehameha, tapi bukan kamehameha, pokoknya begitulah. Dan seketika itu juga terjadi ledakan dahsyat, beruntung Dicka dan Danty masih sempat menghindar. Mereka menjatuhkan diri kearah kiri. Sehingga membuat tangan Danty terluka terkena batu.

"Uwooooh serangannya kayak setan" Teriak Dicka kagum.

"Ini bukan saatnya buat kagum, begoooo, ayo lari !" Seru Danty.

"HAHAHA kalian gak akan bisa lari" Sambut Pro.Mahmud.

"Bagaimana kalo lo yang gak bisa lari, prof?" Seru suara dari kejauhan.

Panji muncul dibalik asap ledakan dahsyat tadi. Dia rupanya ngikutin Dicka kemarkas Prof. Mahmud dengan motornya.


"Yo, apa gue bilang, lo pasti nyelametin gue kan?" Teriak Dicka.

"Gue tau, waktu lo nampol gue, lo itu cuma pura-pura dan sok berani aja" Sambung Panji.

"Waaah lo tau darimana?"

"Dari awal lo jadi Kamen Rider Dickade,sialan emang lo, nyusahin gue mulu"

"Hahaha, ya sori daaah, ayo lawan si Mahmud sonoo"

"Kampret, lo juga ikutan lawan Mahmud, lo kata gampang?"

"Lah, gimana caranya, sabuk gue idah diambil ama dia gitu?"

"Diambil? Bukannya lo ngasih? Udah buru bantu gue lawan dia, Danty, lo cari tempat yang aman aja, Dan, Danty? Sialan, dia udeh ngumpet daritadi." (-_-")

"HAHAHAHA sebelum lo ngalahin gue, lo harus lawan anak buah gue si Dreamwaver." Saut Prof.Mahmud.

"Sori jek, Dreamwaver udah kalah ama gue tadi dipintu depan" Sambung Panji.

"Uwooooh, emang mantep lu Ji. Denger itu Prof. Dreamwaver udah lewat, sekarang tinggal pertarungan antara lo, sama si Panji."

"Kampreeet, ama lo juga !"

"CARANYA GIMANE,SETAAAN, GUE UDAH KAGAK BISA HENSHIN !"

*Jegeeeeeeeeeeeeeerrrrr.

Prof.Mahmud tiba-tiba nyerang dengan bola api yang mirip kamehameha api bukan kamehameha. Dan 2 jagoan kita langsung terlentang gak sempet ngeles karna berdebat.

Panji bangkit, sementara Dicka masih terlentang, tenang, dia gak mati, cuma pura-pura pingsan biar gak disuruh Panji ikutan berantem.

"Eeeh, bangun sompret, ayo lawan Mahmud." Panji colek-colek pake kayu coba ngebangunin Dicka.

"Dimana gue?Siapa gue?Gue ganteng gak?" Dicka pura-pura amnesia. *dan gagal

"Taelaah, gue serius, gue butuh bantuan lu buat lawan dia. Dia itu kuat banget."

"Gue mesti gimana?Gue gak mau mati muda"

*Jegeeeeeeeerrrr..

Serangan lagi dari Prof.Mahmud, dua jagoan kita kembali terlentang kesakitan.

"Dick, pake ini. Kita gak bisa jadi bulan-bulanan si Mahmud itu." Kata Panji menyerahkan sabuk kepada Dicka.

"Sabuk apaan nih Ji?"


"Gue gak tau juga, itu gue dikasih sama temen gue kemaren"

"Udah lu cobain?"

"Belom, you are the lucky number one"

"KAMPRET ! Gue dijadiin kelinci percobaan !"

"Cepetan pake, kita gak bisa diserang terus sama Mahmud"

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Lo akan mati, dan gak akan bisa liat Danty lagi"

*Jleeb

Dicka menatap sabuk yang dikasih Panji, lalu menatap Danty.

"Pikirin lagi mateng-mateng, gue serang Mahmud duluan."

Panji berlari menyerang Mahmud. Terjadi pertarungan sengit, namun Panji gak mampu nyaingin kekuatan kegelapan Mahmud. 10x pukulan Panji sebanding sama 1x pukulan Mahmud. Dan gak lama Panji pun roboh.

"Cuma segini aja kekuatan lo?!" Kata Mahmud.

"Cih gue belom selesai,hahaha" Kata Panji sambil coba bangkit. "Terima ini, Mahmud" Panji mulai mengambil kuda-kuda, entah kudanya siapa yang diambil.



"Rider Kick"


Prof.Mahmud menerima serangan Rider Kick dari Panji, namun... Badannya gak roboh sedikitpun, dan menyerang balik dengan pukulan dengan tangan yang berapi.Dan panji pun jatoh.Dan gak bisa bangkit lagi.Pingsan beneran.

"Berakhir sudah perjuangan sia-sia kalian."

"Its not over !" Tiba-tiba Dicka mengeluarkan suara.

"Huh? Gue lupa masih ada satu serangga lagi yang belom mati"

"Kalo emang gue serangga, maka coba kalahin gue"

"HAHAHAHAHAHAHAHA. Its so easy!"
Dicka memakai sabuk yang dikasih sama Panji.Mau gak mau dia harus ngambil resiko buat ngalahin Mahmud walau sabuk yang dia dapet belom dicoba sebelumnya. Dan gak tau kekuatan apa yang ada didalam sabuk itu, berbeda dengan sabuk Dickade yang dulu udah ada sejarahnya.

"Hen.." Dicka bersiap Henshin,namun..

"Mati lo monyeeet !" Mahmud nyerang Dicka dengan serangan andalannya bola api dari tangan kanannya.

"Shin"

*Jegeeeeeeeeerrr..

Ledakan yang lebih dahsyat kali ini menghantam Dicka.Mahmud tertawa dengan lantang karena dia yakin Dicka gak sempet melakukan Henshin,lalu terkena ledakan yang gak mungkin bisa dihindarin sama manusia biasa tanpa armor.

Sementara Danty yang menyaksikan langsung serangan itu tercengang...Dia berdiri dari tempat dia ngumpet, dan terpana, terdiam tanpa kata persis kayak lagu D'masiv.

Dibalik kepulan asap tebal, terlihat sosok bayangan.


"Aa..Apaa?! Dia masih bisa Henshin ternyata." Kata Mahmud, terpana.

Sementara itu, Panji mulai tersadar dari pingsannya, dan menyaksikan sosok Rider baru diantara kepulan asap, Rider yang belom terbukti sekuat apa kekuatannya, dan Rider yang masih dalam masa percobaan.

"So, lo masih idup.. Ini bakalan seru, tinggal lo sama gue, siapa yang mati duluan"

"Bring it on !"




"MAJU TERUUUUUUSSS YANK,BANTAI TUH KAKEK-KAKEK ! ! !" Support Danty dari jauh.

"SIAP KAPTEN !"

"Lets start the show !"

Kedua Rider itu mulai berlari untuk menyerang. Lalu tiba-tiba bersambung dulu. :D


My Blog List

Recent Posts

Recent Comments